Sabtu, 07 Maret 2009

BEKERJA KERAS TAPI SEHAT

Untuk menjaga kesehatan, bekerja keras tetapi jangan terjebak pada stress berlebihan. Yang baik adalah bekerja yang dilandasi dengan hati yang tulus ikhlas karena ada tujuan mulya yang ada di baliknya. Yang utama adalah dalam bekerja harus ada keseimbangan antara hari, pikiran dan tenaga.
Tangis yang berkelebihan pada orang yang ditinggalkan dilarang oleh Rosulullah, karena menunjukkan betapa tidak beriman.
Semua organ tubuh manusia sudah didesain demikian rupa dengan umur-umur tertentu. Tetapi kalau semua benda itu tidak terpelihara dengan baik maka benda akan cepat rusak. Umur manusia memang sudah ditentukan, tetapi kalau kita berusaha untuk memelihara dengan baik, maka manusia tidak akan cepat mati.
Allah menempatkan ukuran waktu hidup manusia ada di dalam untai genetiknya. Ada di sebuah untai di dalam sebuah gen yang disebut dengan telomere. Panjang pendeknya telomere ini menjadi ukuran bagi panjang pendek usia seorang manusia. Pada orang yang berusia tuwa ternyata telomere mereka lebih pendek di bandingkan yang berusia muda. Pada telomere adalah bagian yang huungan dengan proses replikasi sel, sebagai proses penggantian sel-sel yang rusak. Ataupun untuk proses pertumbuhan. Dengan memendeknya telomere ini, proses replikasi sel akan kehilangan kode kode genetic yang dibutuhkan. Itulah sebabnya sel-sel menjadi tua dan sel-sel baru ini mempunyai kwalitas yang lebih rendah dibandingkan dengan sel-sel yang lama yang rusak yang semestinya harus diganti.
Kemudian semua organ tubuh kita menjadi menua bahkan sel-sel otak yang sebenarnya tidak mengalami replikasi sel-sel juga ikut menua. Dikarenakan dengan system kerja tubuh menyeluruh yang terus menurun. Kerja otak yang bergantung pada pasokan gizi berupa gula dan oksigen dari darah mengalami kerusakan sel-sel lebih cepat dari seharusnya. Tiba-tiba daya ingat menjadi menurun alias pikun. Telomer ini bisa juga dipengaruhi dari luar. Gaya hidup yang tidak baik bisa juga penyebab terjadinya proses telomerasi yang buruk.
Triliunan sel menuju kehancuran.
Manusia adalah organisme yang tersusun dari triliunan sel. Dan ternyata sel-sel itu adalah juga makhluk hidup yang bersifat mandiri, bisa menghidupi diri sendiri. Ada hewan yang bersel satu namanya Amuba, paramaecium dsb.
Sebuah sel di dalam tubuh manusia juga bersifat mandiri. Ia menyerap zat-zat yang dibutuhkan dari lingkungan sekitarnya, sekaligus menghasilkan zat yang dibutuhkan oleh sel itu secara mandiri. Kalau diberi lingkungan yang memungkinkan, sel itu bisa hidup sendirinya. Di dalam sel itu ada kode-kode genetic yang berfungsi mengeluarkan perintah. Pusatnya ada di dalam inti sel. Ada sekitar 3-5 milyar koge genetic yang memberikan perintah agar sel tetap mempertahankan hidupnya.
Untuk itu sel dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas. Mulai dari membran sel yang bertugas sebagai benteng pintu keluarnya zat-zat kebutuhan hidupnya.
Di sini ada mekanisme skrinning. Zat-zat apa saja yang boleh keluar masuk dan zat apa yang dilarang. Zat yang boleh masuk diantar ke bagian berikutnya untuk dipecah-pecah untuk menjadi molekul yang lebih sederhana. Ini semua perintah dari inti sel dalam bentuk-bentuk kode tertentu dalam bahasa selular. Bahan yang masuk diolah menjadi protein yang dibutuhkan. Pabriknya ada di dalam ribosom. Pasokan listriknya berasal dari mitokondria.
Tata cara pembuatannya dikeluarkan oleh inti sel sebagai pusat komando. Dan hasilnya dibawa oleh bagian transportasi endoplasmic reticulum untuk didistribusikan sesuai perintah dari inti sel. Bisa untuk kepentingan sel itu sendiri atau dibawa untuk sel lain atau bisa untuk membentuk sel baru menggantikan sel yang sudah tua atau yang sudah mati.
Yang aneh setiap sel seperti sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan hidupnya dalam kendali inti selnya. Sampai ahli genetika berpikir apakah inti sel itu mempunyai jiwa. Yang aneh lagi trilliunan sel dalam tubuh kita memiliki genetic yang sama di dalam inti selnya. Namun perintah yang dikeluarkan berbed-beda. Jika sel rambut perintah yang dikeluarkan oleh inti sel rambut adalam membentuk rambut, jika sel tulang perintahnya untuk membentuk tulang dan sebagainya. Kesempurnaan hidup sebuah sel, akan memberikan dukungan kepada jaringan sel-sel sejenis. Misalnya jaringan sel kulit, jaringan sel tulang, darah, jantung, dsb. Kesempurnaan jaringan itu bakal mendukung organ-organ.
Secara sistematik, kita melihat ada dua sumber perintah yang mengatur system tubuh kita yang pertama adalah otak dan yang kedua adalah gen di dalam inti sel. Masing-masing memiliki wilayah kekuasaan yang berbeda.
Genetika berkuasa di wilayah organik. Kehidupan sel spesifikasi sel dan proses-proses produksi di tingkat sel menjadi tanggung jawab genetik. Otak tidak memiliki kekuasaan untuk mengendalikannya. Pusat pemerintahan berada di dalam inti sel.
Otak mengambil peran mengendalikan system makro secara organik. KErja jantung, paru-paru, lever, pencernaan, ginjal, panca indera dan berbagai kelenjar dikomando oleh otak. Baik secara hormonal maupun secara sarafi system kerja otak tidak selalu bisa dikendalikan secara sadar. Akan tetapi denyur jantung gerakan otot pencernaan, fungsi ginjal dan lever pertumbuhan rambut dan semacamnya dikendalikan oleh otak tanpa kita sadar. Otak seperti sudah tahu apa yang harus dilakukan agar badan manusia secara organik bisa berada dalam keseimbangannya bisa mempertahankan kehidupannya.
Jika tubuh manusia kepanasan, otak secara otomatis memerintahkan kelenjar pendingin. Jika tubuh kita terluka maka otak secara otomatis memerintahkan system pertahanan sekaligus memerintahkan sel-sel darah untuk mengait luka yang menganga menjadi tertutup kembali.
Sistem kerja otak menjadi lading penelitian yang semakin intensif. Sebuah organ berbentuk bubur yang bobotnya hanya sekitar setengah kilogram tetapi memiliki sel saraf sekitar 100 milyar sel. Organ inilah yang mengendalikan system kerja tubuh kita dengan mekanismenya yang rumit dan kompleks.
Dia adalah derigen dari periramaan orkestra di seluruh tubuh kita yang mengendalikan seluruh organ untuk bekerja mengikuti system keseimbangan yang dipertahankan. Ada suatu pertanyaan siapakah yang mengendalikan otak agar bisabekerja seimbang antara bgian-bagiannya? Bagaimana dan siapa yang mengatur hingga otak kanan bisa bekerja sama dengan otak kiri dan otak besar bisa kerja sama dengan otak kecil jadi kecurigaan sementara. Lantas mengarah kepada sel-sel penyusunnya. Bahwa ada perintah dari dalam sel untuk melakukan kerjasama antar sel-sel kemudian meluas lagi ke tingkat organ. Dan akhirnya ke seluruh tubuh. Jadi diperkirakan di dalam sel itulah perintah awal bermula. Dari untai genetik yang terus menerus mengeluarkan sinyal dan kode-kode untuk mengendalikan kerja sel.
Di setiap sel ada untai telomer yang menjadi patokan seluruh mekanisme kehidupan sel. Jika telomere telah sedemikian pendek maka sel itu akan kehilangan kemampuan untuk mereplikasi dirinya sendiri. Dan kemudian menjadi menua dan akhirnya mati.
Triliunan sel tubuh kita bakal mengalami kerusakan dan akhirnya mengalami kematian membusuk kemudian hancur terurai menjadi molekul-molekul atau atom-atom yang terlepas dari perintah sang dirigen kehidupan tubuh manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut