Senin, 30 Maret 2009

SITU GINTUNG DALAM PUISI

SITU GINTUNG

Tujuh puluh sembilan tahun silam...
Engkau diciptakan oleh penguasamu
Untuk mensejahterakan, lewat airmu
kini......
Engaku telah rusak,... wajah ayumu nan sirna
engkau dijajah, dipaksa untuk muram
airmatamu tak kuasa kau bendung
murkamu kau tumpahkan pada orang yang tak berdosa

Situ Gintung...., taukah kamu....
kau marah pada orang yang salah
kau murka pada orang yang tak berdosa
walaupun aku tau... itu hanya peringatanmu
kemurkaan dan keangkaraan manusia,

Situ Gintung, aku tau kau murka
karena Tuan-tuanmu hanya memikirkan kampanye
tuan-tuanmu hanya memikirkan kursi-kursi yang empuk
hingga tak memperhatikanmu

Situ Gintung... pikirkan tindakanmu itu
sawah ladang yang kau airi telah tumbuh menjadi gedung nan tinggi
kini... kau luluh lantakkan dengan murkamu
puaskan dirimu situ gintung......

sekarang kau manja.... kau senyum-senyum, kau suka, kau puas
setip umat di seluruh dunia memperhatikanmu
melirikmu, menyapamu, memanjakanmu
Bahkan Presiden dan para mentrinya menyambangimu

Semua orang ingin menengokmu, kecuali aku
karena aku tau, kau hanya SITU GINTUNG sebuah bendungan
yang dibuat oleh tangan-tangan manusia
dan wajar kalau dirusak pula oleh tangan-tangan manusia

Cuma menyesal Tung Gintung....
kenapa orang-orang tak berdosa menjadi korbanmu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut